Glitter Words

Cocok untuk anda yang ingin mengakhiri hidup, patah semangat, stress dan depresi

Jumat

Hargai Waktu

Hargai Waktu !!
Sejarah peradaban manusia telah dengan jelas menunjukkan kepada kita, bahwa kekayaan sumberdaya alam, warna kulit, dan kecerdasan sumberdaya manusia semata tidak menentukan keberhasilan sebuah bangsa menjadi bangsa yang maju dan makmur. Sebuah bangsa membutuhkan sikap, disiplin, integritas, kemauan bekerja keras, kepatuhan pada hukum dan peraturan, penghargaan kepada hak-hak orang lain, dan kegairahan untuk melakukan perbaikan terus menerus agar menjadi bangsa yang maju dan makmur.
Masalahnya adalah, jika pendidikan kita dapat didefinisikan sebagai sebuah proses memaknai seluruh pengalaman hidup kita, pendidikan selama ini didekati secara formalistik sebagai sebuah sektor di antara sektor-sektor lainnya. Kebijakan pembangunan pendidikan nasional gagal menyadarkan kita untuk akrab dengan lingkungan kita sendiri dan kreatif menyediakan solusi-solusi bagi beragam persoalan kehidupan kita. Sebagai negara agraris, harus dikatakan, bahwa pembangunan pertanian kita saja tidak menunjukkan kinerja yang membanggakan, apatah lagi kinerja pembangunan kelautannya. Pendek kata, pendidikan kita gagal mengantarkan kita untuk memiliki kompetensi teknikal, dan sosial yang diperlukan untuk mengubah sumberdaya alam yang melimpah itu menjadi sumber kemakmuran dan kemajuan.
Sewaktu kita di sekolah dan di kampus, sekolah dan kampus gagal mengembangkan kemandirian kita sebagai agen-agen perubahan (change agents) yang mengambil sikap kritis pada proses-proses pembangunan, namun seringkali justru menjadi benteng kemapanan, dan mereduksi diri menjadi sekedar diploma mills (pabrik ijazah). Kampus juga menjadi contoh yang buruk dalam manajemen waktu : prosentase mahasiswa yang mampu menyelesaikan kuliah tepat waktu (8 semester/ 4 tahun) cukup rendah. Kegagalan pendidikan kita tidak saja telah menyebabkan tidak saja sektor pertanian dan kelautan kekurangan para enterpreneur –sebagai agen perubahan- dan tenaga kerja dengan wawasan dan kompetensi yang memadai, dua sektor inipun merupakan dua sektor yang kurang berkembang, dan kurang terurus, terlebih sektor kelautannya.
Kita sering dengan mudah mengambil kesimpulan bahwa keterbelakangan kita merupakan akibat dari sistem yang brengsek, ketiadaan leadership atau moral kita yang buruk. Beberapa sosiolog terkemuka mengatakan bangsa kita ini termasuk bangsa dan negara yang lembek (soft nation and state).

Tidak ada komentar:

About me

Foto Saya
Alvin
Complex and Complicated
Lihat profil lengkapku
 

Life is so Beautiful Design by Insight © 2009